Yohanes 1:3

Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.

Kamis, Oktober 21, 2010

PENERAPAN MODEL RECIPROCAL TEACHING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IKATAN KIMIA DI KELAS X7 SMA N 6 KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh RUDI WIJAYA NIM A1C105029 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS JAMBI JULI, 2010

BAB I
PENDAHULUAN



1.1. Latar Belakang Masalah
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu tentang gejala alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Prosses pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan kompetensi agar peserta didik mampu menjelajahi dan memahami alam sekitar secara ilmiah. Pendidikan IPA diarahkan untuk mencari tahu dan berbuat sehingga dapat membantu peserta didik untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang alam sekitar.
Kimia merupakan ilmu yang termasuk rumpun IPA, oleh karenanya kimia mempunyai karakteristik sama dengan IPA. Karakteristik tersebut adalah objek ilmu kimia, cara memperoleh, serta kegunaannya. Kimia merupakan ilmu yang pada awalnya diperoleh dan dikembangkan berdasarkan percobaan (induktif) namun pada perkembangan selanjutnya kimia juga diperoleh dan dikembangkan berdasarkan teori (deduktif). Kimia adalah ilmu yang mencari jawaban atas pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana gejala-gejala alam yang berkaitan dengan komposisi, struktur dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat. Oleh sebab itu, mata pelajaran kimia di SMA/MA mempelajari segala sesuatu tentang zat yang meliputi komposisi, struktur, dan sifat, perubahan, dinamika, dan energetika zat yang melibatkan ketrampilan dan penalaran. Ada dua hal yang berkaitan dengan kimia yang tidak terpisahkan, yaitu kimia sebagai produk (pengetahuan kimia yang berupa fakta, konsep, prinsip hukum, dan teori) temuan ilmuan dan Kimia sebagai proses (kerja ilmiah). Oleh sebab itu, pembelajaran kimia dan penilaian hasil belajar kimia harus memperhatikan karakteristik ilmu kimia sebagai proses dan produk.
Mata pelajaran kimia perlu diajarkan untuk tujuan yang lebih khusus yaitu membekali peserta didik pengetahuan, pemahaman dan sejumlah kemampuan yang dipersyaratkan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. (http://www.Docstoc.Com/ docs/1991507/54-KIMIA-SMA).
Ikatan kimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang dipelajari di SMA/MA kelas X. Ikatan kimia mempelajari kecenderungan suatu atom untuk mencapai kestabilan dan proses pembentukan ikatan kimia yang terdiri dari ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam serta mempelajari sifat-sifat dari ikatan tersebut. Hal ini menjadikan Pokok Bahasan Ikatan kimia merupakan materi penting atau dasar bagi materi selanjutnya dalam ilmu kimia.
Pada saat melakukan observasi di SMA Negeri 6 Kota Jambi, diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran kimia masih banyak ditemui permasalahan. Permasalahan yang ada antara lain siswa tidak mempersiapkan diri untuk belajar khususnya pelajaran kimia, siswa tidak berperan aktif dalam proses pembelajaran, siswa kurang termotivasi untuk belajar kimia, di kelas siswa tidak serius dalam memahami pelajaran kimia, Siswa belajar kimia hanya saat pelajaran kimia, siswa tidak mempersiapkan atau memahami terlebih dahulu sebelum tatap muka dengan guru jadi siswa tidak mempunyai dasar untuk belajar kimia di sekolah. Dari segi penguasaan materi ikatan kimia, kendala yang dihadapi siswa antara lain, siswa kurang memahami sejumlah materi ikatan kimia, misalnya membedakan jenis ikatan yang ada pada senyawa, pemahaman terhadap jenis-jenis ikatan kimia dan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari dan pemahaman siswa terhadap kepolaran dalam ikatan kimia. Hal ini mengakibatkan rendahnya hasil belajar pelajaran kimia siswa kelas X semester I tahun ajaran 2008/2009 khususnya pada pokok bahasan ikatan kimia dari standar kelulusan atau KKM hanya 52% yang memenuhi standar kelulusan atau KKM yang ditetapkan di SMA Negeri 6 Kota Jambi yaitu 65%.
Berdasarkan akar permasalahan yang dikemukakan diatas, maka perlu dicarikan solusinya sehingga oleh peneliti dipandang perlu melakukan suatu penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk menerapkan model Reciprocal Teaching dalam pembelajaran, guna meningkatkan hasil belajar siswa tentang ikatan kimia, melibatkan siswa secara aktif dalam pembelajaran, dan mendorong pembelajaran mandiri yang berpusat pada siswa dan guru hanya sebagai fasilitator dan mediator. Pada penelitian yang telah dilakukan oleh Jannah, Nur (2008) penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran matematika materi operasi hitung pada Aritmatika Sosial, penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keaktifan siswa dalam pembelajaran dan daya serap siswa terhadap materi pelajaran dapat ditingkatkan melalui model pembelajaran Reciprocal Teaching, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Supartini (2005) penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran matematika materi luas dan keliling penelitian ini dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dapat ditingkatkan dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching., penelitian yang dilakukan oleh Rahman, Taufik., dkk., (2009) penelitian ini dilakukan pada mata pelajaran fisika materi gelombang elektromagnetik penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan Reciprocal Teaching Model dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dan penelitian yang dilakukan oleh Satriani, Andi (2009) penelitian\ini dilakukan pada mata pelajaran biologi dan penelitian ini dapat disimpulkan terdapat peningkatan yang maksimal dengan menggunakan model pembelajaran terbalik (Reciprocal Teaching). Materi-materi yang digunakan pada penelitian-penelitian di atas mempunyai karakteristik yang hampir sama dengan materi ikatan kimia, jadi sangat baik jika model Reciprocal Teaching diterapkan pada pembelajaran kimia materi ikatan kimia.
Reciprocal Teaching adalah suatu model pembelajaran yarng menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa. Manfaatnya adalah dapat meningkatkan antusias siswa dalam pembelajaran karena siswa dituntut untuk aktif berdiskusi dan menjelaskan hasil pekerjaannya dengan baik sehingga penguasaan konsep suatu pokok bahasan kimia dapat dicapai. Diharapkan dengan model ini siswa tidak hanya akan memahami materi pada ikatan kimia, tetapi juga memahami konsep-konsep dari rumus dan materi tersebut sebagai hasil dari proses berfikir mereka setelah siswa melihat beberapa contoh soal, yang dapat digunakan dalam menyelesaikan soal-soal pada pokok bahasan ikatan kimia, mengulanginya dan memprediksi kemungkinan soal yang lebih sulit yang akan diberikan guru diwaktu-waktu selanjutnya. http://deindra.student.umm.ac.id/files/2010/02/A410030089.pdf
Untuk memecahkan permasalahan diatas, salah satu alternatif pemecahan masalah yang ditawarkan peneliti untuk meningkatkan penguasaan konsep kimia siswa dilakukan melalui model penelitian tindakan kelas dengan rumusan judul:
“Penerapan Model Reciprocal Teaching untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa pada Pembelajaran Ikatan Kimia di Kelas X7 SMA N 6 Kota Jambi“

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah penerapan model Reciprocal Teaching dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ikatan Kimia di kelas X7 SMA N 6 Kota Jambi”.





1.3. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan model Reciprocal Teaching pada pembelajaran ikatan kimia dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa di kelas X7 SMA N 6 Kota Jambi .

1.4. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan:
1. Sebagai pedoman bagi penulis sebagai calon guru untuk diterapkan nantinya di lapangan.
2. Bahan pertimbangan bagi guru-guru kimia untuk mengunakan model-model pembelajaran dalam pembelajaran kimia khususnya pada pembelajaran Ikatan Kimia
3. Sebagai pengalaman belajar untuk siswa dengan menggunakan model pembelajaran Reciprocal Teaching.
4. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Masalah
Untuk menghindari terjadi penyimpangan yang disebabkan semakin meluasnya dan kompleksnya permasalahan serta memudahkan dalam membahas, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini.
1. Proses belajar mengajar dilaksanakan pada kelas X7 semester 1 SMA N 6 Kota Jambi Tahun Ajaran 2009/2010 dengan menggunakan model Reciprocal Teaching.
2. Penelitian ini dilaksanakan untuk konsep kimia kelas X7 semester 1 SMA N 6 Kota Jambi Tahun Ajaran 2009/2010 pada pembelajaran ikatan kimia.
3. Aktivitas siswa yang diteliti adalah aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung dan hasil belajar yang diteliti adalah aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.

1.6. Definisi Operasional
1. Model Reciprocal Teaching adalah suatu model pembelajaran yang menerapkan empat strategi pemahaman mandiri, yaitu menyimpulkan bahan ajar, menyusun pertanyaan dan menyelesaikannya, menjelaskan kembali pengetahuan yang telah diperolehnya, kemudian memprediksikan pertanyaan selanjutnya dari persoalan yang disodorkan kepada siswa.
2. Penelitian Tindakan Kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersamaa. Tindakan kelas dilakukan oleh guru yang dilakukan siswa.
3. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan belajar. Hasil belajar yang ingin dicapai dalam proses belajar-mengajar adanya perubahan tingkah laku orang yang belajar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar